"Chesterellaaaaa,, Oooohhh Chesterellaaaa .... Madam membutuhkan secangkir teh nya SEGERA !!!! "
"Datang sebentar lagi Madaam ..."
"Chesterellaaaaaa, DIMANA SEPATU KU ??????"
"Ada di lemari sepatu mu, Robbeniaaa ...."
"Bawakan sarapanku SEKARANG Chesterella !!!"
"Akan siap dalam lima menit Hahnasya ...."
Chesterella, 17 tahun. Hidup dalam mimpi buruk setiap malam (atau setiap harinya). Menjadi seorang pembantu setelah ayahnya meninggal dunia saat melakukan perjalanan ke kota lain.
Ibu tiri dan dua anak perempuannya berubah menjadi benar-benar keji dan jahat saat itu. Memperlakukan Chesterella seperti binatang. Membiarkan dia tidur di ruang bawah tanah yang sangat penuh dengan kotoran dan tikus.
Tapi Chesterella adalah seorang gadis muda yang baik hati dan cantik, dia juga gadis yang cerdas. Jadi dia pun mengerjakan segalanya dengan hati yang tulus. Dia hanya percaya dan yakin bahwa suatu hari ia akan terbangun dari mimpi buruk ini, "sampai dia menemukan Prince Charming nya sendiri.
"Oh lama sekali ! Betapa sulitnya untuk membawakan ku satu nasi goreng dengan mentega di atasnya, mangkok besar penuh sarden, Barbeque dan Chicken Soup ????" tanya Hahnasya marah.
"Tapi mereka terlalu banyak Hahnasya, aku harus mempersiapkan mereka dengan sangat baik agar kamu tidak tersedak lagi seperti waktu itu." Aku tersedak karena menahan tawa dengan kata-kata ku yang ku tujukan pada saudara tiri ku yang gendut dan jelek itu.
"BERANINYA KAU ????!!!!" Oops, dia mulai marah lebih parah dari sebelumnya lagi. Ya Tuhan sepertinya matanya akan keluar. Aku harus menyelamatkan diri atau aku akan mati.
"Ya ampun, tenanglah. Aku kan hanya bilang ... "
"MAMAAAAAA CHESTERELLA MENERTAWAKAN AKU LAGI ... .. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
"APA .." Aku terhenti dengan wajah bingung, ya ampun jahat sekali wanita gemuk ini.
"PERGI KAU JELEK!" Dia berteriak.
Tanpa meninggalkan kata untuk menutup mulutnya aku berjalan keluar kamarnya dan berlari ke dapur untuk membawakan Madam (ibu tiri ku) secangkir teh paginya . Dia mungkin akan marah karena aku sudah sangat terlambat untuk membawa ini.
"Mendekatlah, wanita muda." Kata ibu tiriku saat aku masuk ke kamarnya dengan teh pagi nya.
"Selamat pagi, Nyonya."
Dia bahkan tidak membiarkan ku untuk memanggilnya Ibu atau Ibu Tiri. Lagipula aku tidak tertarik juga untuk memanggilnya dengan sebutan itu.
"Aku mendengar jeritan dari putri - putri ku lagi pagi ini."
"Asal tahu saja itu bahkan bukan kesalahan say.."
Dia segera menatapku dengan mata menyeramkan, hampir melempar mukaku dengan cangkir teh yang baru saja ku bawa. Oh, ayolah aku bahkan belum menyelesaikan kalimatku !
"Aku ... maksudku, tentu saja itu kesalahan ku, aku lupa untuk mempersiapkan Robbenia sepatu nya dan agak terlambat untuk membawakan Hahnasya sarapannya."
Dia meneguk teh dan meletakkan cangkirnya di atas meja di samping tempat tidurnya. Dia tersenyum sinis, jelek sekali.
"Mengapa kau tidak bisa membuat pagi ku menjadi hari yang sangat damai, Chesterella?"
"Maksud Anda .."
"Aku hanya terasa begitu muak mendengar orang-orang idiot jelek setiap pagi dan setiap kalinya berteriak pada pembantu berharga sepertimu." Dia tersenyum lembut. Membuatku mual. ew.
"Ku kira aku harus minta maaf lagi?"
Aku bertanya dengan senyum kecil.
"IDIOT! HANYA BERUSAHALAH UNTUK MENUTUP MULUT MEREKA SETIAP HARI, BISA??"
Oh my God dia mulai berteriak lagi. Aku akan pergi ke dokter setelah ini untuk memeriksa telinga dan kewarasanku.
"Aku akan mencobanya, Nyonya."
"Bagaimana?"
"Melakukan apa yang mereka inginkan?"
"Benar."
"Sekarang, mungkin aku permisi?"
"Tunggu. Aku akan memberitahumu hal yang harus dilakukan hari ini. "
"Apa lagi sekarang .." bisikku.
Dia menatapku lagi dan hampir melempar tempat tidurnya ke aku. (eh?)
"Ini daftar yang berisi pekerjaan apa saja yang harus kamu lakukan. Aku sudah menulisnya. "
Dia memberiku sebuah kertas. Sebuah kertas yang sangat panjang, mungkin kertas terpanjang yang pernah aku lihat. - Tidak juga sih -
Aku membacanya dalam hati.
'1. Bersihkan rumah seperti biasa;
Tapi aku sudah mengerjakannya. (Ucapku dalam hati)
2. Siapa yang peduli itu sudah dilakukan atau belum dilakukan;
Oh Tuhan dia sudah tahu apa yang akan aku ucapkan sebelum ia menyerahkan daftar omong kosong ini. (Ucapku dalam hati lagi)
3. Cuci piring;
4. Mandikan kuda;
5. CUci semua karpet di rumah ini;
6. Ganti wallpaper;
7. Potong rumput;
8. Belanja bahan makanan;
9. Bersihkan rumah lagi;
APA. LAGI? (Ucapku dalam hati, LAGI)
10.Iya, LAGI;
11. Mandikan kucing;
12. Bersihkan rumah lagi;
LAGI? TAPI INI BENAR BENAR SUDAH BERSIH. (UCapku dalam hati lagi dan lagi)
13. SIAPA YANG PEDULI? LAKUKAN SAJA PERINTAHKU ATAU AKU AKAN MEMBUANGMU KE KANDANG SINGA. "
Jee, jahatnya.
"Sudah selesai?" Tanyanya.
"Sudah."
"Pergilah sekarang, pembantuku."
Aku berjalan dengan tenang keluar dan mulai berlari ke dapur. Menemukan beberapa tikus di meja.
Aku menghela nafas pelan.
"Mengapa begitu lelah, Chesterella?"
"Biasalah.."
Jawabku singkat.
"Mereka harus mendapat pelajaran sekali sekali."
Ucap Guz kesal, salah satu tikus gendut dengan baju kekecilan.
"Mereka akan kena batunya suatu saat Guz, tenang saja."
Sahutku tersenyum.
"Chesterella, Chesterella !! Ada seseorang putusan dari Istana di depan pintu kita !!" teriak tikus lainnya.
"Oh wow cepatnya! Aku akan pergi menemuinya ! "
Aku berlari ke pintu utama dan aku segera membuka pintu, orang itu bahkan belum mengetuk dan dia tampak terkejut melihatku.
"Eh, um.. Selamat pagi?"
"Pagi, miss. Bisakah aku bertemu dengan pemilik rumah ini?" Dia bertanya dengan sopan.
"Ya dengan ku sendir.."
Seseorang memotong kalimatku lagi. MENGAPA TIDAK SEORANG PUN DI SINI YANG MEMBIARKAN KU MENYELESAIKAN KALIMATKU, BAHKAN SEKALI ????
"Akulah pemiliknya, Tuan. Apakah Anda memiliki sesuatu untuk disampaikan? Karena Anda datang cukup awal hari ini."
Oh bebek sialan. Ibu tiri ku mendatangi kami dan dia mendorongku menjauh dari mereka berdua. Errrr Aku benci sekali dengannya.
"Ya, sebenarnya aku punya. Dari Yang Mulia. Malam ini di Istana akan diadakan Pesta Dansa. Dan semua wanita lajang di Kerajaan ini diundang. "
"OH MY GOD APAKAH ANDA SERIUS ??"
Wow aneh sekali melihat dia bereaksi seperti itu. Dan OMG harusnya itu adalah kata kata ku !!
"Y..yes ... Nyonya."
Aku bisa melihat orang dari Istana itu panik ketika ia melihat wajah ibu tiriku yang tampaknya seperti wajah iblis.
"KAMI AKAN DATANG."
Ibu tiriku berkata dengan gembira.
"Uh. Baiklah. Aku permisi sekarang untuk menyampaikan berita ini ke setiap rumah di tempat Kerajaan ini."
"Have a great day, Sir !!"
Ibu tiri ku membanting pintu. Betapa bodohnya, itu sangat kasar. Orang dari istana itu bahkan belum beranjak.
"ROBBENIAAAAAA ... HAHNASYAAAAAAAAAAA. GET READYYYYYYYYYYYYYYYY."
Apa apaan. Itu sebuah perintah untuk perang atau apa.
"Chesterella, siapkan gaun kami. SEKARANG !"
Dia berteriak.
"Segera, Nyonya !"
Aku berlari ke atas dan membuka lemari. Mencari semua gaun yang aku bisa. Gaun gaun yang dimiliki saudari tiriku semuanya tampak seperti sampah. Tampak mengerikan.
"Chesterella ????? !!!! SEPATUUUUUUUUUUUUUUUUU !!"
teriak Robbenia.
"COMING !!" Sebuah jawaban yang aku lontarkan padanya. Dia lebih sering meminta sepatu daripada gaun, aneh sekali.
"Chesterellaaaa ????? MAKAAAAAAAAAAAAN !!!" Hahnasya sekarang berteriak.
"Comi ... eh, apa ??? KAMU BARU SAJA MAKAN !"
Aku berteriak kembali.
"WHO THE HELL CARES ! BAWAKAN SAJA SAYA MAKANAN !!!"
Ew. Dia semakin membesar dari sebelumnya.
Sambil mempersiapkan mereka, seekor tikus mendekati saya.
"Chesterella?"
"Jangan sekarang cutie, aku sedikit sibuk."
"Tidak, dengarkan."
"Ada apa?"
"Tidakkah kau pergi untuk pesta itu?"
Aku tertawa mendengarnya berkata begitu.
"Kau begitu lucu. Aku bahkan idak memiliki gaun dan aku tidak bisa mendandani diriku lebih baik lagi."
"Tapi aku yakin kau memiliki sebuah gaun. Kami telah menemukan satu di kamarmu. Dan jangan khawatir tentang penampilanmu, kau cantik karena itulah dirimu sebenarnya. "
"Kau manis sekali. Tapi, Madam tidak akan membiarkan aku pergi."
"Maka Tanyakanlah?"
"Hmm .. aku tidak tahu .."
"Kumohon?"
"Aku akan mencoba."
Aku menghela nafas dan tersenyum mengangguk. Dia tersenyum kembali.
"Apa yang membuatmu begitu lama ???" tanya Robbenia. Marah.
"Maafkan aku. Aku telah memikirkan berbagai alasan untuk datang ke Pesta bersama kalian."
"APA ?????" Hahnasya muntah. Awwww MENJIJIKKAN.
"Ibu !! Apakah kau mendengar apa yang dia katakan ?? !! Ew, Hahnasya, bersihkan dirimu. Ew." Ucap Robbenia.
"Tentu saja aku dengar, Robbenia. Aku tidak tuli."
Dia berkata dengan tenang.
"Jadi, Kau akan membiarkanku pergi?"
Tanyaku dengan penuh percaya diri.
"Tentu saja tidak."
"Ah, aku sudah tahu."
"Apa??? Bukankah seharusnya kau terlihat sedih pertama lalu kemudian memohon pada ku untuk mendapat izin????"
"Aku lelah memohon, lagipula tidak mungkin Anda mengizinkan ku juga. "
"Idiot sekali kau. Baiklah kau boleh pergi."
Dia menghela nafas pelan.
"OH MY GOD REALLY ???" Aku terkejut.
"APA?? IBU, TIDAK !!!"
Kedua anak perempuannya menolak.
"Tenang! Kalian berdua! Dan kau, Chesterella, pergi persiapkan diri! Cepat!"
"Oke Nyonya. Dan Oh Tuhan terima kasih banyak !!"
Aku tersenyum lebar.
"Mama, kau tidak bisa membiarkan dia ikut bersama kami !! Bagaimana jika Pangeran melihat dirinya dan jatuh cinta padanya ????? "tanya Hahnasya dengan mulut penuh dengan burger keju.
"Kalian berdua benar - benar bodoh. Kalian tidak tahu rencana ku kan??"
"Uh ..."
Robbenia dan Hahnasya saling berpandangan. Bingung.
"Bersihkan diri Hahnasya. Atau aku tidak akan membiarkanmu ikut."
Ibu tiri mengancamnya.
"Aku tidak percaya dia akan membiarkan aku pergi !!"
"Kami juga sama tidak percayanya. Dia pasti merencanakan sesuatu yang buruk untuk mu, Chesterella. Bukankah kau seharusnya khawatir? "
"Oh, ayolah, dia tidak seburuk itu."
"Kau benar-benar lupa ketika dia sengaja mendorong mu saat ada truk besar melintas?"
"Ahahaha ... Aku tidak akan pernah melupakan harit itu, aku hampir kehilangan gigi ku kan.."
"Dan juga tangan !!"
Tikus lainnya berteriak liar.
Setelah berdandan rapi dan berlari ke lantai bawah. Aku menemukan ibu tiri ku dan anak-anaknya berdiri di depan pintu utama. Dengan masing-masing memegang gunting di tangan mereka.
"Untuk apa itu?" Aku bertanya bingung.
"Tentu saja untuk Chesterella kita tercinta." Robbenia tertawa.
ASTAGA. SELESAI SUDAH.
Mereka merobek pakaian ku, memotong rambut ku, menyiramku dengan air yang bau (dapat darimana pula) hampir setengah dari gaunku dirusak. Kemudian setelah itu mereka meninggalkan aku yang menangis sendirian.
"BAGAIMANA KALIAN BISA TEGA LAKUKAN INI PADAKU ???"
Aku berteriak. Hahnasya melemparkan cheeseburger nya ke wajahku, itu sangat bodoh.
Aku berlari ke halaman belakang. Aku menangis keras. Yang lebih miris dari semenjak ayahku pergi. Tuhan, mereka benar-benar iblis yang kejam.
Aku hanya ingin kebahagiaan dalam hidupku.
Kemudian sesuatu yang berwarna putih muncul dalam bentuk manusia.
"Jangan sedih, sayang."
"Jangan bilang Anda adalah seorang peri."
"Pertama. Seharusnya kau terkejut melihat seorang peri tiba - tiba muncul, seharusnya kau berteriak ! Dan kedua, baru kau bingung dan bertanya siapa aku dan kemudian aku memberitahumu."
Dia terlihat kecewa.
"Maaf, maafkan aku. AAAAAAAHHHHHHHH !!! APA. SIAPA KAU ??!! DARIMANA KAU DATANG ???!!!"
Teriakku.
"Tidak lucu! Dan sudah terlambat untuk itu !! Sekarang mendekatlah. Aku akan memberikan sesuatu yang baik untuk kau kenakan sehingga kau dapat pergi ke Pesta !"
"Baiklah !"
Aku berjalan ke arahnya. Dia tersenyum saat aku mendekatinya dan dia memeluk bahuku dengan lembut.
"Sekarang sayang. Kau pasti lelah hidup dengan orang - orang dungu sialan yang jelek dan bau itu. Ya kan?"
Aku mengangguk.
Bagaimana bisa seorang Peri berkata buruk seperti itu, harusnya dia berkata lembut.
Oops, aku lupa, ini bukan Dongeng Disney.
"BABABABBABABUUMM BOOOOOOOO ..."
Dia mulai melemparkan beberapa mantra dan dia menunjuk tongkatnya ke diriku.
"Sekarang menjadi badut !!"
Badut. Apa ??
Aku memandang diriku sendiri dan aku benar-benar badut. Ya Ampun. Ini bukan Peri sungguhan. Komedian kurasa.
"A.. badut? BADUT ??"
Saya bertanya panik.
"Whoa, apa. Sejak kapan. Oh tongkatku, aku sangat menyesal sayang. Tidak pernah ada niat ku untuk mengubahmu menjadi badut. Biar ku ubah lagi. BOOOMMMM !! "
"Menjadi Putri !!"
Oh ya ampun aku bisa merasakan keajaiban. Sesuatu terasa berbeda dari ujung rambut hingga kakiku.
WOW. Sihir hebat.
"Sekarang kau bisa pergi dengan tenang." Dia tersenyum.
"Chesterella omg kau begitu cantik !!" teriak Semua tikus.
"Tapi, bagaimana aku bisa pergi?"
"Oooohhh .. Anda perlu sesuatu untuk dikemudikan. Sepeda Motor ??"
"Kedengarannya bagus." Aku mengangkat alis kiriku.
"Poof. Sepeda motor."
Dia menunjuk ke gerbang utama.
Ah benar, dia benar-benar memberi ku sebuah sepeda motor. Wow, sepeda motor putih yang berkilauan. Bahkan rodanya juga. Motor ter-Girly yang pernah kulihat.
"Dan pemuda ini untuk mengantar mu di sana."
Dia membaca mantra untuk seekor tikus dan ia berubah menjadi manusia, manusia yang terlihat baik. Dan agak lucu.
"Pergi sekarang sayang. Datang kembali sebelum jam dua belas, oke ??"
"Dua Belas? Tapi ini bukan kisah Cinderella kan!"
Aku berteriak saat kami beranjak pergi.
"Tapi fiksi ini didasarkan pada kisah Cinderella dasar idiot! Apa gunanya tidak menempatkan tentang jam 12 tengah malam pada cerita ini padahal berdasarkan kisah Cinderella???!!"
Dia berteriak lagi dan dia menghilang.
"Ya Ampun. Oke oke!"
Aku berteriak kepada sesuatu yang sudah tidak ada.
Kami tiba di Istana. Aku berjalan perlahan-lahan ke dalam dan menemukan banyak wanita dan mereka semua menatapku. Aku bisa mengatakan bahwa ekspresi mereka menunjukkan tampak kagum denganku.
Dan dia, Pangeran Tampan. Dia menatapku dan dia datang ke arahku. Segera memegang tanganku dan membawaku ke berdansa.
Dia begitu tampan Dengan janggut tipisnya. Kudengar namanya Mike. Pangeran Mike. Tampan seperti rumor mengatakan. Sangat menawan.
"Kau adalah wanita tercantik yang pernah aku lihat."
"Begitupun denganmu, Pangeran Tampan."
Dia tersenyum.
Kami menari-nari tanpa memperhatikan apapun di sekitar kami. Tari dan tari dan tari.
Berbicara sedikit tentang sesuatu. Aku penasaran mengapa ia belum menanyakan namaku.
"Siapa nama mu, wanita cantik?"
Ah, baru saja aku penasaran.
"Namaku ..."
Ding ... DONG ... Ding ... DONG ...
Apa-apaan. Jam ??? Dua Belas ?? APA ???
"YA TUHAN aku harus pergi SEKARANG."
" Ya Tuhan. TIDAK. KAU TIDAK AKAN PERGI KEMANA MANA."
"Tapi Peri itu memintaku pulang sebelum pukul dua belas.."
"Dan sekarang sudah pukul dua belas, nona .. ???"
"Tidak, tidak, tidak, aku harus pergi!"
"Oke oke biarkan aku mengantarmu kalau begitu."
"Tidak, aku akan pergi sendiri. Sampai jumpa !"
Aku berlari.
"Tidak, kembali ke sini, kumohon!!"
"Selamat tinggal Pangeran Tampan. Kita akan bertemu lagi!"
"Tidak, kembali ke sini !! Beritahu namamu!!"
Dia berlari mengejarku. Tapi aku berhasil berlari lebih cepat.
"Ini, aku tinggalkan sepatuku, temukan aku!!"
"Apa.."
Pangeran Mike berhenti berjalan dan menatapku bingung.
WHAT THE HELL DID I DO. Mengapa aku memintanya mencariku dengan sebuah sepatu?? Seperti Cinderella saja !
Aw. Aku kembali ke penampilan lusuhku lagi. Berjalan ke rumah ku dengan seekor tikus di tanganku.
~ Pagi Lainnya ~
"Chesterellaaaaaa ... .. !!!"
"BERHENTIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!! KAU TERLALU BERISIK !!!!!!"
"Apa - apaan?? Mengapa kau berteriak pada ku?!"
"Karena kau terlalu berisik. Gendut jelek !!"
"APA ??? MAMAAAAA ....... !!! "
"Pergi mengadu pada ibumu gendut jelek yang dungu. Aku tidak peduli lagi !! Mulai sekarang, urus sendiri keperluanmu, dan juga makanan mu ! Aku lelah mencari makanan aneh di kota ini untukmu. Gendut bodoh jelek!"
Hahnasya menangis keras dan dia berlari ke kamarnya dan dia membanting pintu.
"Apa yang kau lakukan padanya??" tanya Robbenia.
"Apa? Aku tidak melakukan apa-apa."
"Demi Tuhan, tapi dia menangis !!"
"Lalu kenapa ?!"
Dia tampak terkejut saat aku bentak dia seperti itu. Kemudian dia meninggalkan ku.
Aku masuk ke kamar Ibu tiriku.
"Apakah Anda memanggil ku Nyonya?"
"Kemarilah."
"Ada apa?"
"Kau terlihat berbeda. Masih marah soal kemarin?"
"Tidak sama sekali."
"Kenapa tidak ??? Aku ingin kau marah !! Kenapa kau tidak marah???"
"OH GOD !"
"Ya Ampun. Kau begitu aneh Chesterella. "
"Ya kurasa aku memang aneh."
Aku mengangguk.
"Pergilah."
"Oke Nyonya."
"Tinggalkan rumah ku."
Aku berbalik melihatnya ketika aku berjalan perlahan-lahan ke pintu.
"Apa?"
"Aku ingin kau meninggalkan rumah ini. Tidak pernah muncul dimanapun di sekitar kami. Jangan tinggal lebih lama di rumah ini. Apa kau tidak mengerti?"
"Tapi .. ini adalah rumah Ay.."
"Rumah Ayahmu, aku tahu. Tapi dia sudah mati jadi siapa yang peduli?"
"Kau jahat. Kau sangat jahat !!"
"Berteriaklah semaumu. Pergi."
Aku hendak pergi ke lantai atas untuk mendapatkan barang-barang milikku. Tapi seseorang mengetuk pintu depan. Aku segera membuka pintu dan menemukan orang dari istana itu lagi.
"Sekarang apa .."
"Uh. Maafkan aku. Aku punya berita lain untuk disampaikan. Dan hari ini aku membawa sesuatu dan juga seseorang denganku. "
"Siapa??"
"Apa lagi sekarang Pak??"
Wanita jahat itu lagi. huh.
"Tinggalkan sekarang Chesterella." Dia berbisik.
Aku berjalan ke lantai atas perlahan-lahan. Masih mendengarkan apa yang orang itu maksud dengan berita yang dibawanya.
"Ah, Nyonya, aku mendapat perintah bahwa aku harus mencari seorang gadis yang Pangeran temui tadi malam. Karena dia tiba-tiba menghilang dan Pangeran ingin kami menemukan gadis yang istimewa ini. Aku membawa sepatu kaca miliknya yang ia tinggalkan tadi malam. Apakah Anda keberatan untuk memanggil anak perempuan Anda kesini?"
"Ah, TENTU SAJA !! Silakan masuk!"
Dia hendak berteriak tapi dua monster itu sudah berlari turun menghampiri ibunya.
"Sepatu itu milikku, Tuan !!"teriak Robbenia.
"Tidak, idiot, itu milikku !!" kata adiknya.
"Sekarang berhentilah kalian berdua."
Pinta ibunya dengan tenang.
Aku tertawa jijik menyaksikan hal konyol hari ini. Tentu saja itu milikku. Aku akan kesana untuk memakai sepatu itu setelah dua monster ini mencobanya.
"Tunggu .."
Sebuah suara yang familiar menyapa.
OH wow itu adalah Pangeran Mike. Its Prince Mike !!
"Oh, Yang Mulia. Anda tidak perlu datang ke sini. Ini adalah pekerjaan saya."
Kata orang itu.
"Aku tidak bisa menunggu terlalu lama. Aku akan melihat wanita tersebut untuk memastikan apakah salah satu dari mereka adalah gadis yang aku temui tadi malam."
"Ah, tentu Yang Mulia."
"Dan .. kedua wanita ini jelas bukan dia."
Dia berkata dengan jijik.
"Apakah Anda yakin Yang Mulia ??" tanya Nyonya.
"Cukup yakin. Kedua makhluk ini sangat jelek."
OH MY GOD dia benar-benar berkata seperti itu.
Dan tiba-tiba dia menatapku yang bersembunyi di balik dinding sebelah tangga.
Dia tampak terkejut. Dan dia berjalan menaiki tangga ke arahku.
"Kau .. aku menemukanmu. Akhirnya."
Madam dan putrinya benar-benar tampak terkejut. Hahnasya pingsan ketika melihat Pangeran meraih tanganku.
"Yang Mulia apakah Anda yakin ini adalah wanita yang tepat ????" Nyonya sekarang bertanya.
Mengapa dia begitu sulit untuk percaya. ew
"Aku sangat yakin. Aku tidak bisa melupakan mata yang indah ini."
Pangeran tersenyum.
"Berikan kamu bukti kalau begitu !"
Oh Ibu, kau tidak akan pernah meminta jika kau tahu tentang sepatu lainnya yang aku miliki.
Aku mengenakan sepatu yang dibawa Pangeran, dan memakai satu lainnya yang kusimpan. Semua dari mereka (kecuali Pangeran) tampak terkejut. Aku bisa melihat wajah ibu tiri ku berubah merah dan dia sangat marah.
Seminggu kemudian. Kami pun menikah.
~ And We Live Happily Ever After ~